Tentang Dof Coffee Shop yang nggak Jualan...Jangkrik Boss!!

6:30 pm


Pada malam Jum’at 8/9 lalu, di Tjiptowiyono saya berkesempatan untuk berbincang santai dengan beberapa pemilik bisnis lokal. Tentunya anak-anak muda Karanganyar. Ada dua sektor usaha kuliner yang memeiliki visi cukup sama, yaitu memajukan Karanganyar dan menghidupkan malam di kota ini.

Salah satunya dengan Dofi, pemilik sekaligus barista di Dof Coffee Shop. Dan yang kedua dengan Risky dari Tjiptowiyono. Namun untuk sesi kali ini, saya akan bercerita bareng Dofi dulu. Membahas kelas kopi dan mitosnya. Untuk kedua sesi interview ini akan diterbitkan juga di Majalah Malam edisi kedua.

Dof Coffee Shop sendiri termasuk salah satu pioneer coffee shop di Karanganyar. Lokasi yang strategis di pinggir Jl. Solo – Tawangmangu menjadikan tempat ini mudah dijangkau. Ada beberapa menu yang harus kamu jajal sendiri. Meski premium, saya dan teman-teman dulu juga sering ngumpul di termpat ini, selain karena harganya juga terjangkau, dibawah Starbucks-lah. Oke, tanpa panjang lebar, mari kita simak obrolan ringan dengan Dofi dari Dof Coffee Shop berikut ini:

**

Selamat Malam, apa kabar Dof? Bisnis lancar?
Baik-baik, alhamdulillah lancar

Sudah punya berapa karyawan?
2 (dua)

Kenapa lebih memilih bisnis coffee shop daripada lainnya?
Karena, kopi yang memilih saya, bukan saya yang memilih kopi...hahaha

Ada berapa menu sih?
14 untuk minuman, makanan ada 6

Menu favorit?
Kopi atau non-kopi?

Kopi! Kalau makanan?
Manual brew, kalau makanan ya Pastry

Menu yang paling sering dipesan, minuman?
Ice Red Velvet

Kenapa?
Karena beda dari yang lainnya

Bisa jabarin soal menu ini?
Kan, red velvet didapat dari bahan bubuk red velvet. Kami menimbangnya 15gram. Dari kami campur air 60ml, dan kami kasih es, lalu kami tuang susu yang sudah disteam/dipadatkan. Kemudian disajikan dengan gula yang terpisah.

Kalo manual brew, ada proses khususnya?
Ada, kami juga beda mulai dari kopinya. Terus cara menyajikannya punya cara tersendiri. Manual brew cara bikinnya beda-beda, mulai dari aeropresss, syphon dan V60. Tapi yang paling favorit di Dof Coffee Shop dengan metode aeropress, karena aeropress itu lebih memunculkan karakter dari kopi. Biasanya kedai lainpakenya 12-20gram, tapi di Dof kita pake 18gram.

Kenapa harus 18gram, ada alasan tertentu?
Karna menurut saya, dari dulu 18gram emang pas untuk takaran, bisa menjadi ciri khas Dof Coffee Shop itu sendiri



Jam bukanya kapan saja?
Senin sampai Jum’at, mulai dari jam 10 siang sampai jam 10 malam
Sabtu dan Minggu, mulai dari jam 11 siang sampai jam 11 malam

Rata-rata sehari yang dateng berapa banyak? Lokasi dimana?
Dirata-rata ya, 15-30 orang. Lokasinya di Jl. Solo – Tawangmangu km11 No.15 Kodokan – Papahan, Karanganyar

Kamu kan abis renov, yang bedain dari shop lama apa?
Temanya, dan segi rasanya juga dan kenyamanan

Referensinya darimana, dan fasilitasnya apa aja?
Kalo referensi dari coffee shop luar negeri dan kalo menu menyetandarkan apa yang ada di coffee shop lain. Fasilitasnya ada Wi-Fi dan ada ruang indoor pake AC, dan outdoor dengan kursi yang menghadap ke jalan dan musik klasik

Berarti ada ruang khusus bagi perokok?
Kalo ruang khususnya di outdoor, karena di dalam untuk menjaga kualitas kopi. Jadi ya non-smoking

Seberapa erat hubungan kopi dan perokok menurut Dofi?
Hampir semua penikmat kopi membutuhkan rokok. Sugestinya kopi dan rokok membuat otak mereka lebih tenang

Kalo mitos kopi bikin terjaga dan ga bikin ngantuk, bener ga?
Menurut saya, salah. Karena itu cuma sugesti. Kebanyakan penikmat kopi punya waktu tertentu menikmati kopinya, dan mereka seolah-olah kebal dengan yang namanya kafein

Selain tempat hang-outtemen-temen Karanganyar, kedepannya mau bikin apa aja?
Rencana mungkin mengembangkan Dof lebih nyaman lagi. Mungkin kami juga kan memulai memperkenalkan gimana cara memilih kopi yang baik, khususnya temen-temen di Karanganyar

Kalian pernah bikin kelas membuat kopi. Seberapa penting kegiatan seeprti itu?
Seberapa pentingnya diukur dari niat yang ingin belajar tentang kopi. Mereka dibekali ilmu, berkat kelas dari kami. Mereka bisa membuka lapangan pekerjaan sendiri, misal kedai sendiri atau mereka bisa mendaftar menjadi barista di coffee shop lain

Kalian juga salah satu pioneer coffee shop di Karanganyar, dan disini makin banyak. Ga khawatir kesaingi?
Kami tidak menganggap mereka pesaing. Kami anggap mereka rekan bisnis. Dan kami berharap bisa mengkopikan kota kami sendiri

Kamu kan juga pernah bekerja di Starbucks. Apa saja yang didapat selama disana?
Saya mengetahui lebih dalem tentang mesin espresso. Justru disan saya tidak berkembang. Saya berkembang justru di Jogja. Di salah satu coffee shop ternama disana

Kopi terbaik di Indonesia menurut Dofi?
Abysinnea, Gayo Honey Process

Kebun kopi rekomendasi untuk dikunjungi?
Lawu, Gondosuli – Tawangmangu, karena lebih dekat dengan kota kami...hehe

Baik, sementara sampai ini dulu ya. Terima kasih sudah meluangkan waktunya, mungkin next time lagi kita ngobrol. Ada pesan khusus buat pecinta kopi lokal sini?
Semoga teman-teman di Karanganyar khususnya bisa menikmati kopi yang berkualitas

**

Jangan lupa untuk mengikuti Dof Coffee Shop di Instagram dan Twittermereka. Sesekali sempatkanlah mampir dan berbincang langsung dengan Dofi. Siapa tahu kamu mendapat lebih.

You Might Also Like

1 komentar

  1. Apakah hanya bisa di nikmati untuk kalangan menengah keatas?

    ReplyDelete