Vans Era dari Korea

5:28 am


Saya sempat nyeletuk beberapa waktu lalu, mungkin setelah Muara Session / sebelumnya bahkan, bahwa saya ga akan make Vans, kecuali diendorse.

Lalu, teman saya di Korea menawarkan untuk membuat desain kaos. Desain ini akan digunakan oleh kelompok pekerja Rantau Karanganyar di Korsel. Awalnya sistem vote, dan desain saya unggul jauh. Namun, saya dianggap curang make akun dobel untuk sistem like, padahal gabung grup itu aja tidak, vote pun diulang dan saya kemudian kalah.

Hadiahnya kala itu, Macbeth warna coklat. Dalam benak, ah kalah gpp yg penting prosesnya. Saya suka proses kreatif dalam desain meski banyak orang yg bakal ga suka, that's art.

Lalu, teman saya Hartono yg di Pohang, kawan SMA sekelas yg kerja disana berniat memberi hadiah hiburan atas desain saya. Anggap saja hadiah juara favorit. Btw, yg menang itu tadi sedikit berkongsi dgn penyelenggara karna kawan akrab begitulah.

Dia benar benar membelikan hadiah tanpa saya tahu apa itu. Seminggu lebih dan 29 Aug kemarin tiba di Solo, tp barang sampe rumah baru hari ini. Saya ga di rumah karna seharian di Museum Dayu dan Sangiran lalu talkshow dengan Pathetic Waltz di Metta FM. Adik saya yg buka, eh footwear Vans dengan kode Waffel HF made in china yg dibeli dari ABC Mart. Katanya sih new arrival, tp mungkin jg pasaran. Meski di Korsel lg musim Adidas Stan Smith.

What a surprise from my brother? Saya ga bisa ngasih apa-apa, ini kedua kalinya dia berbaik hati dalam dua tahun terakhir. Soundcard yg dipake Pathetic Waltz rekaman di rumah, uangnya adalah minjem dia juga. Waktu itu saya suruh si Getta pinjam 1,5jt. Soundcard kebeli, album kerilis. Lalu, saya cuma disuruh ngembaliin sejuta saja, karna keluarganya yg disini lg butuh, langsung saya tepati karna hutang harus dibayar lunas, seperti janji, bung.

Kalo pulang, kita sembelih sapi bareng deh ya, Har. Kalo kamu nikah aku pasti njagong. Asal di Indonesia. Persahabatan memang bisa dibeli, tapi ini lebih, ini adalah ikatan. See you again my broooooyyy~

You Might Also Like

0 komentar